Sebuah obrolan luar biasa bersama Bang Muhammad Faisal. Saya memanggilnya Abang, ga tau mengapa tanpa alasan juga, sejak pertemuan perkenalan dalam projek buku pertama anak-anak Natuna dan Saya juga ikut menjadi kontributor dalam menulis buku Senandung Rindu Natuna, sebuah langkah yang diprakarsai oleh beliau dan beberapa teman dalam komunitas fokusmaker Natuna.
Sungguh, pemantik awal impian saya bisa terwujud menjadi penulis adalah ketika turut melahirkan buku Senandung Rindu Natuna itu, kemudian saya terus belajar menulis dan membiasakan diri dengan literasi. Duh, 2011 yang mengesankan ketika tahu nama saya turut dicantumkan dalam buku tersebut.
Tidak hanya sampai di situ, obrolan kami kurang-lebih empat jam membahas literasi, begitu dekat dan terasa sangat bersemangat serta sepanjang beliau bercerita banyak sekali kekaguman disetiap ucapan yang beliau sampaikan tentang tingginya kepedulian beliau tentang literasi dan Natuna.
Setalah lama tidak berkomunikasi dengan beliau seperti kehilangan sesuatu kemudian kami menemukan kembali, begitu mendalamnya obrolan tadi malam. Perjuangan yang patut dicontoh buat generasi muda Natuna, bagaimana langkah beliau menghidupkan literasi. Sekali lagi luar biasa.
Di sela-sela menikmati hidangan itu, "semoga malam ini ada sesuatu yang bisa kita buat untuk Natuna, Bang. Tidak mentok hanya disebatas obrolan saja." Kataku.
Ya, tentang apa saja yang bisa kami berikan, semoga langkah baik ini akan menemukan kemudahan-kemudan. Aamaiin
Kemudian, beliau menghadiahi buku "Sewindu Menantimu di Natuna" sekuel dari langkah panjang menerbitkan buku anak-anak Natuna yang beliau wadahi. Luar biasa!!!
Yudhianto Mazdean
Tidak ada komentar
Posting Komentar